cavita
NAMA
KELOMPOK
CAHYATUR
AMARA RIZKY (05)
GITA
AFRILIA ANGGRAENI (12)
VICA
IRMAS ARIANTY (33)
MATERI
PENANGANAN MATERIAL
Bab
yang dibahas(Material Secara Manual)
- Definisi
- Tujuan
- Keutungan dibnding menggunakan alat
- Jenis-jenis kegiatan
- Batasan beban
- Powerzone
Bab
yang dibahas(Material Menggunakan Alat)
- Karakteristik material
- Tingkat aliran material
- Tipe tata letak pabrik
- Jenis-jenis peralatan penanganan material (transport equipment)
- Jenis-jenis peralatan rigging
- Definisi
- Macam-macam sling
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita senantiasa ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena
curahan rahmat serta karunianya lah kami akhirnya sampai pada tahap
menyelesaikan blog dengan tema ”Penanganan Material ”.
Kami
sekaligus pula menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya
untuk Bpk Rachmanto Junaidi,ST.selaku guru pembimbing mata pelajaran
penanganan material dan sikap kerja yang telah menyerahkan
kepercayaan kepada kami guna menyelesaikan blog ini.
Penanganan material secara
manual
- Definisi
Manual
material handling (MMH) adalah
suatu kegiatan transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau
lebih yang melibatkan penggunaan enaga otot ( atau upaya ) dengan
melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik,
mengangkut, dan memindahkan barang.
- Tujuan
MANUAL
MATERIAL HANDLING ini di berikan dengan tujuan untuk
menekan angka kecelakaan kerja ketika melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan material teknik diatas. Berapa beban angkat untuk
berbagai usia, bagaimana cara melakukan pekerjaan dengan material
teknik baik secara konvesional atau dengan otomasi. Serta berbagai
macam pengetahuan yang berhubungan dengan penanganan material secara
manual.
- Keuntungan dibanding menggunakan alat
Penanganan
material secara manual memiliki beberapa keuntungan sebagai
berikut :
a.Penghematan
biaya produksi
ØPenurunan
biaya persediaan
ØPenggunaan
ruangan yang lebih efisien
ØKenaikan
produktivitas perusahaan
b.Menaikkan
luas produksi
ØKenaikan
produktivitas kerja para karyawan
ØKenaikan
efisiensi penggunaan mesin yang disebabkan oleh tidak adanya
keterlambatan bahan
ØProses
produksi yang ajeg
ØPeningkatan
pengawasan produksi
c.Peningkatan
kondisi kerja karyawan
ØKeamanan
kerja menjadi lebih baik
ØWaktu
tunggu para karyawan menjadi berkurang karena arus material dapat
berjalan dengan baik
ØCara
kerja para karyawan bertambah baik dengan adanya peralatan pemindahan
material yang cukup baik
ØPara
karyawan perusahaan akan menjadi bertambah tingkat ketelitiannya,
oleh karena dengan peralatan pemindahan matn perusahaan akan menjadi
bertambah tingkat ketelitiannya, oleh karena dengan peralatan
pemindahan material ini apabila para karyawan tidak bekerja dengan
teliti dan hati-hati akan dapat menimbulkan kecelakaan para karyawan
tersebut.
d.Distribusi
material akan berjalan dengan lebih baik
ØTurunnya
tingkat kerusakan bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi
di dalam proses pemindahan material tersebut.
ØTerdapatnya
beberapa perbaikan dalam urutan proses produksi
ØPerbaikan
letak gedung perusahaan
ØPeningkatan
efisiensi dari penerimaan bahan dan pengiriman barang
- JENIS-JENIS KEGIATAN PENANGANAN MATERIAL
menurut
Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
mengklasifikasikan kegiatan manual material handling menjadi
lima yaitu :
1.Mengangkat/Menurunkan
(Lifting/Lowering)
Mengangkat
adalah kegiatan memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi yang
masih dapat dijangkau oleh tangan. Kegiatan lainnya adalah menurunkan
barang.
2.Mendorong/Menarik
(Push/Pull)
Kegiatan
mendorong adalah kegiatan menekan berlawanan arah tubuh dengan usaha
yang bertujuan untuk memindahkan obyek. Kegiatan menarik kebalikan
dengan itu.
3.Memutar
(Twisting)
Kegiatan
memutar merupakan kegiatan MMH yang merupakan gerakan memutar tubuh
bagian atas ke satu atau dua sisi, sementara tubuh bagian bawah
berada dalam posisi tetap. Kegiatan memutar ini dapat dilakukan dalam
keadaan tubuh yang diam.
4.Membawa
(Carrying)
Kegiatan
membawa merupakan kegiatan memegang atau mengambil barang dan
memindahkannya. Berat benda menjadi berat total pekerja.
5.Menahan
(Holding)
Memegang
obyek saat tubuh berada dalam posisi diam (statis)
- BATASAN BEBAN
A.Batasan Angkat Secara Legal (Legal Limitations)
Dalam
rangka menciptakan suasana kerja yang aman dan sehat maka perlu
adanya suatu batasan angkat untuk operator. Pada bagian ini akan
dijelaskan beberapa batasan angkat secara legal dari berbagai Negara
bagian benua Australia yang digunakan untuk pabrik dan
system bisnis manufaktur lainnya. Batasan angkat ini dipakai sebagai
batasan angkat secara internasional. Adapun variabelnya adalah
sebagai berikut :
·Pria
dibawah usia 16th, maksimum angkat adalah 14 kg
·Pria
usia diantara 16th dan 18th, maksimum
angkat 18 kg
·Pria
usia lebih dari 18th, tidak ada batasan angkat
·Wanita
usia diantara 16th dan 18th, maksimum
angkat 11 kg
·Wanita
usia lebih dari 18th, maksimum angkat adalah 16 kg
B.Batasan
Angkat Secara Biomekanika
Batasanangkatbiomekanikaadalah analisa biomekanika tentangrentang postur atau posisi
aktivitas kerja, ukuran badan dan ukuran manusia. Kriteria
keselamatan
adalah berdasarkan beban tekan(compression load) pada intervertebral disc antara lumbar nomor lima dansacrum nomor satu (L5/S1). National Institute of Occupational Safetyand Health (NIOSH) Amerika Serikat merekomendasikan batasan angkatsebagai berikut :
1.Batasan gaya angkat maksimum yang diijinkan (the maximumpermissible limit) adalah berdasarkan gaya tekan sebesar 6500 Newtonpada L5/S1.
2Batasan gaya angkat normal (the action limit) adalah berdasarkan gaya tekan
sebesar 3500 Newton pada L5/S1.
Batasan gaya angkat normal ditentukan melalui rumus :
AL(kg) = 40
(15/H) (1-0,004/V-75/) (0,7+7,5/D) (1-F/Fmax)
Dimana :
H
=Posisi horizontal (cm), arah titik tengah antara mata kaki padatempat
V
=Posisi vertikal (cm) pada tempat asal sebelum beban diangkat
D
=Jarak angkat vertikal (cm) antara tempat asal dan tujuan dariaktivitas angkat tersebut.
Fmax=Frekuensi maksimum yang dapat dilaksanakan
C.Batasan
Angkat Secara Fisiologis
Batasan angkatan secara fisiologis ditetapkan denganmempertimbangkan rata-rata beban metabolisme dan aktivitas angkatberulang (repetitive lifting)
atau dapat juga ditentukan dari jumlahkonsumsi oksigen. Metode lain adalah
dengan cara pengukuran langsungpada tekanan yang ada di adalam perut (intra abdominal pressure) selama aktivitas angkat dan menghasilkan batasan gaya angkatterhadap beban kerja manual.
D
Batasan Angkat Secara Psiko – Fisik
Metode
ini berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang
berupaya mendapatkan berat pada berbagai keadaan dan ketinggian beban yangberbeda-beda. Ada tiga kategori posisi angkat yang ditemukan yaitu :
1.Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman (knuckle height)
2.Dari ketinggian genggaman tangan (knuckle height) ke ketinggian bahu
(shoulder height)
3.Dari ketinggian bahu (shoulder height) ke maksium jangkauan tangan vertikal (vertical arm reach)
Batasan berat beban yang dapat diangkat berdasarkan kategori di atas
dapat dilihat pada tabel – tabel berikut ini:
Tabel.
Berat beban yang dapat ditolelir untuk aktivitas angkat yang sering
Frekuensi angkat
|
Berat yang boleh diangkat (kg)
|
Satu kali dalam 30 menit
Satu kali dalam 25 menit
Satu kali dalam 15 – 20 menit Satu
kali dalam 10 – 15 menit
Satu kali dalam 5 menit
|
95
85
66
50
33
|
- POWER ZONE
Grafik
di atas menggambarkan zona angkat yang aman dan bobot yang sesuai di
zona tersebut. Kawasan hijau merupakan zona terbaik yang sering
disebut sebagai zona kekuatan. Zona merah adalah zona angkat dan
tidak tepat di atas bahu dan di bawah tinggi lutut. Selain itu,
semakin jauh seorang pekerja menjangkau dari tubuh, semakin rendah
berat yang ditangani dengan aman (zona kuning). Anda bisa melihat
mengapa 35 pound menjadi standar industri kesehatan dan rekomendasi
bagus untuk semua lingkungan pengangkat.
Di
ujung bawah lift, bergerak di bawah lutut meningkatkan risiko dan
paparan ke belakang, terutama untuk daerah lumbar. Penelitian yang
diselesaikan oleh Al Nachemson mengilustrasikan perubahan tekanan
pada disc dengan berbagai aktivitas. Aktivitas pengangkatan sangat
meningkatkan tekanan cakram.
Mekanisme
tubuh yang lebih baik mengurangi gaya dan menahan beban dari lantai
dalam posisi tegak mengurangi kekuatan lebih jauh. Inilah fakta yang
akan membuat Anda berhenti sejenak sebelum mengangkat dari lantai.
Membungkuk di pinggang dan mencapai ke lantai tanpa beban di tangan
meningkatkan tekanan pada cakram lumbal hingga sekitar 1000 inci pon.
NIOSH merekomendasikan membatasi tekanan lumbal disc hingga tidak
lebih dari 770 inci pound.
Pasukan
di luar £ 770 inci mulai mengubah kesehatan disk secara fisik.
Mengangkat dengan benar bisa mengurangi kekuatan, namun teknik yang
tepat adalah keterampilan yang jarang dikuasai atau digunakan oleh
orang-orang di lingkungan kerja yang dinamis. Melalui studi ini kita
tahu bahwa kisaran angkat teraman adalah antara tinggi lutut dan bahu
berdiri. Ini adalah pedoman dasar yang tidak memperhatikan jangkauan
dan liku dari bodi serta kopling (pegangan).
Lingkungan
kerja di luar rentang ini meningkatkan risiko cedera bahu dan
punggung. Berikut adalah beberapa pertimbangan sederhana: Jauhkan
angkat antara tinggi lutut dan bahu. Batasi berat sampai 35 pon dan
pertimbangkan alat bantu angkat seperti lift vakum untuk beban lebih
besar. Hindari menempatkan pekerjaan di lantai. Double up palet untuk
meningkatkan load platform. Pertimbangkan lift palet dinamis untuk
menjaga beban pada posisi terbaik. Apa pun yang diangkat secara
manual lebih dari 35 pon harus mengangkat dua orang.
PENANGANAN
MATERIAL MENGGUNAKAN ALAT
- KARAKTERISTIK MATERIAL
1.Sifat benda =
padat,cair,dan gas
2.Ukuran = seberpa besar
volumenya, panjang,lebar serta tinggi dari material barng
3.Berat =
perbuah,perkotak,perunit volume
4.Kondisi =
panas,dingin,kering,basah,dsb
5.Resiko keamanan =mudah
meledak,beracun,mudah pecah,mudah patah,dsb
6.Bentuk = berupa plat
panjang,persegi,bulat,dsb
- Tingkat aliran material
1.Jumlah aliran rendah dan
jarak perpindahan relatif pendek handtruck
2.Jumlah aliran rendah dan
jarak perpindahan sedikit lebih jauh AGV
3.Jumlah aliran sangat tinggi
conveyor
4.Jumlah aliran sangat tinggi
dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh AGV Train
- Tipe tata letak
Tingkat produksi rendah
Perpindahan materi: cranes, hoist dan truck-truck industri
TIPE PROCESS LAYOUT
Karakter produk bervariasi
Tingkat produksi relatif rendah & sedang
Peralatan yang digunakan: Hand truck, Forklift truck, AGV (Automated Guided Vehicles)
TIPE PRODUCT LAYOUT
Menggunakan conveyor atau truck
- JENIS-JENIS PERALATN
PENANGANAN MATERIAL
- Chute conveyor
- Belt conveyor
Telescoping Belt conveyor
Troughed Belt conveyor
Magnetic Belt conveyor
3.Roller Conveyor
- Wheel Conveyor
- Salt Conveyor
- Chain Conveyor
- Tow Line Conveyor
- Trolley Conveyor
- Power and Free
Conveyor
- Cart-on-Track
Conveyor
- Sorting Conveyor
b. Push diverter
c.Rake puller
d.Moving slat conveyor
e. Pop-up Skewed
f. Pop-up Belts and chain
g. Pop-up Rollers
h. Tilting slat conveyor
i.Tilt tray sorter
j. Cross Belt Sorter
k. Bombardier Sorter
B. Industrial vehicles
1. Walking
a. Hand Truck and Hand cart
b. Pallet Jac
c.Walkie Stacker
2. Riding
a. Pallet Truck
b. Platform Truck
c.Tractor Trailer
d.Counterbalanced Lift Truck
e. .Straddle Carrier
f. Mobile Yard Crane
- JENIS-JENIS PERALATAN
RIGGING
Rigging adalah suatu metoda untuk menangani material beban besar dengan menggunakan tali, baik tali dari serat sintetik ataupun tali serat baja atau sling.
adapun jenis-jenis peralatan rigging antara lain :
1. SHACKLE
Shackle adalah alat bantu pengait antara mata Sling dengan pengait Obyek tertentu dan terbuat dari bahan steel, Shackle berfungsi untuk menghubungkan Sling dengan pengait obyek sehingga apabila pengait Obyek berbentuk lingkaran maka untuk menghubungkan sling harus menggunakan Shackle.
Keuntungan lain dari penggunaan Shackle adalah kita bisa menggunakan 1 sling untuk beberapa obyek yang akan diangkat atau dipindahkan sebab shackle sangat mudah dibuka dan dipasang kembali, namun demikian beberapa perusahaan akan menerapkan 1 unit mesin dengan 1 unit sling jadi sling tidak bisa dipindah-pindah.
Beberapa jenis shackle antara lain
a. G-213 & S-213
Shackle ini berbentuk Ladam kuda dengan PIN menggunakan safety, capasitas biasanya tersedia dari 1/2 tons sampai dengan 35 tons.
b. G-209 & S-209
Shackle berbentuk ladam kuda dan PIN sama seperti g-213 hanya dia menggunakan Screw, capasitas biasanya tersedia dari 1/3 tons sampai dengan 55 tons.
c. G-215 & S-215
Shackle ini hampir sama dengan G-213 namun body berbentuk huruf U, capasitas biasanya tersedia dari 1/2 tons sampai dengan 35 tons.
d. G-210 & S-210
Shackle hampir sama dengan G-209 namun body berbentuk huruf U, capasitas biasanya tersedia dari 1/3 tons sampai dengan 55 ton.
e. G-2130 & S-2130
Shackle berbentuk ladam kuda dan PIN menggunakan Bolt Type lengkap dengan safety, capasitas biasanya tersedia dari 1/3 tons sampai dengan 150 ton.
f. G-2150 & S-2150
Shackle ini sama dengan G-2130 namun berbentuk huruf U, capasitas biasanya tersedia dari 1/2 tons sampai dengan 85 ton.\
g. G-2140 & S-2140
Shackle berbentuk ladam kuda. capasitas biasanya tersedia dari 30 tons sampai dengan 600 ton.
h. G-2160
tersedia dari 30 tons sampai dengan 1250 ton.
2. WIRE ROPE CLIP/CLAMP
Sebuah wire ropw clamp,atau bisa juga disebut wire rope clip, digunakan untuk memperbaiki / merapikan ujung bebas dari loop yang kembali ke tali kawat. Tiga atau lebih klem biasanya digunakan untuk mengakhiri tali kawat. Dan sebanyak delapan clamp mungkin diperlukan untuk (50,8 mm) diameter tali baja.
jenis2 wire rope clamp :
a. G450 Forged Wire Rope Clip
b. SS450 Stainless Steel Wire Rope Clip
- G429 Fist Clips
3. WIRE ROPE THIMBLE
Ketika tali kawat diakhiri dengan lingkaran (loop), ada risiko bahwa hal itu akan tertekuk terlalu ketat, terutama ketika loop terhubung ke perangkat yang penyebaran bebannya di wilayah tersebut relatif kecil.
Thimble dapat diinstal kedalam lingkaran (loop) untuk menjaga bentuk alami dari loop, dan melindungi tali kawat baja dari terjepit dan abrasi/keausan di area dalam lingkaran (loop).
4. Turnbuckle
Turnbuckle adalah peralatan yang digunakan untuk menyesuaikan ketegangan atau panjang wire rope. Biasanya terdiri dari dua ulir , dengan dua tempat pengait yg saling bertolak belakang namun satu sumbu. Ujung-ujung pengait dapat disesuaikan dengan memutar nya, sehingga dapat diputar masuk atau keluar secara bersamaan.
Jenis-jenis Turnbuckle :
a. Hook & Hook
b. hook & eye
- eye & eye
- jaw & eye
f. stub & stub
5. Hammerlock / Connecting Link
Berfungsi untuk menyambung mata rantai ke alat lain seperti segel, ring atau hook.
6. Hook
hook adalah alat untuk meraih dan mengangkat beban dengan cara di kaitkan . Sebuah hook angkat biasanya dilengkapi dengan kait pengaman untuk mencegah pelepasan dari kaitan tali kawat sling dari beban yang terpasang.
7. Eye Bolt, Pad Eye and Eye Nuts
Berfungsi sebagai tempat menyambung barang yang akan diangkat dengan sling.
Swivel adalah sebuat alat yang memiliki bentuk seperti dua buah cincin yang terhubung bersama, namun kedua cincin ini dapat berputar secara bebas secara bersama. swivel digunakan ssebagai alat untuk menyeimbangkan beban saat berputar, juga fungsinya supaya sling yang digunakan tidak kusut.
jenis-jenis swivel
swivel hook
berfungsi untuk mengencangkan rantai atau wire rope pada aplikasi mengikat (lashing).
jenis2 load binder :
Sling adalah alat bantu angkat khususnya barang yang besar dan berat diberbagai industri. Karakteristik dari sling ini adalah salah satu dan atau kedua ujungnya diterminasi atau dibuat mata sebagai sarana untuk mengaitkan aksesoris untuk membantu aplikasi pengangkatan seperti Hook, Masterlink, dll. Ternyata sling itu ada berbagai macam jenis, tergantung fungsi, kondisi lapangan dan aplikasinya.
Jenis
sling yang digunakan diberbagai industry khususnya industry berat
macam-macamnya adalah :
Keempat
jenis sling tersebut digunakan sesuai dengan kondisi lapangan,
kebutuhan customer pada saat aplikasinya nanti dan fungsinya sendiri.
Langsung saya akan saya bahas yang pertama yaitu wire rope sling.
1.
WIRE ROPE SLING
Wire
rope adalah Tali baja yang terbuat dari beberapa WIRE yang dipilin
membentuk STRAND, lalu beberapa strand tersebut dipilin mengelilingi
CORE untuk membentuk sebuah wire rope.
Wire
Rope Sling adalah Wire rope yang salah satu atau kedua ujungnya sudah
diterminasi atau dibuat mata. Wire rope sling ini banyak digunakan di
lapangan untuk aplikasi mengangkat barang ( Lifting ), menarik (
Towing ), menambat kapal ( Mooring ), mengikat ( Lashing(choker) )
dan masih banyak lagi.
Pembuatan
wire rope sling sifatnya customized, yang berarti wire rope sling ini
dapat difabrikasi sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan user di
lapangan. Karena sifatnya yang dibuat sesuai dengan pesanan user,
maka diperlukan data-data untuk membuat wire rope sling tersebut.
Data-data yang diperlukan untuk membuat wire rope sling adalah
sebagai berikut :
- Spesifikasi Wire Rope itu sendiri ( Konstruksi, Core, Asal, Ukuran, Putaran, Finishing )
- Jenis Terminasi apa yang ingin digunakan.
- Berapa Jumlah terminasi yang akan dibuat pada wire rope sling nantinya, hanya di satu ujungnya atau dikedua ujungnya.
- Untuk terminasi mata : ( Berapa diameter besar matanya, Menggunakan thimble atau tidak, Menggunakan aksesoris tambahan atau tidak seperti Hook, Masterlink, Ring ).
- Berapa panjang jadi yang diminta user.
- Untuk Multi Legged Sling, berapa jumlah kaki yang dibutuhkan.
- Berapa set sling yang dibutuhkan.
Berikut
ini adalah macam-macam jenis terminasi dari Wire Rope Sling :
2.
CHAIN SLING
Chain
sling dalam bahasa indonesia disebut juga rantai sling. Dalam
artiannya menurutwikipediarantaiadalah
serangkaian link yang terhubung biasanya terbuat dari logam. Sebuah
rantai bisa terdiri dari 2 atau bahkan lebih dari 2 link yang
berangkaian.
Kegunaan
dari rantai yaitu :
- Rantai dirancang untuk mengangkat, menarik, mengikat (Choker) dan mengamankan sesuatu.
- Rantai dirancang untuk membantu menggerakkan mesin (biasa digunakan pada roller mesin).
Sedangkan
Chain Sling adalah rantai yang ujungnya diberikan aksesoris sebagai
alat bantu angkat ( Masterlink, Hammerlock dan Hook ).
Kegunaan
dari Chain sling yaitu untuk aplikasi mengangkat dan menarik.
Untuk
membuat Chain Sling dibutuhkan data-data yang berkaitan agar chain
sling yang dipesan customer nantinya tidak salah ukurannya dan
aksesoris yang digunakannya atau faktor lain. Data-data yang
dibutuhkan sebelum membuat chain sling adalah sebagai berikut :
- Ukuran diamater rantai atau kapasitas chain sling.
- Banyaknya jumlah kaki sling pada chain sling nantinya.
- Panjang jadi chain sling.
- Aksesoris atau fitting lain yang dibutuhkan atau ditambahkan pada chain sling ( Hook, Ring, Masterlink, Shackle, dll)
Untuk
mengetahui panjang jadi sesuai dengan point 3 ada baiknya saya
contohkan juga dengan gambar. Berikut adalah cara menghitung panjang
jadi Chain sling :
Sedangkan
macam-macam dari chain sling bentuknya adalah sebagai berikut :
3.
WEBBING SLING
Jenis
alat angkat yang ketiga adalah webbing sling. Webbing sling atau yang
sering disebut juga dengan sling belt adalah alat pengganti wire rope
sling atau chain sling dalam aplikasi angkat (Lifting) dan mengikat
(Choker).
Kenapa
dianggap sebagai pengganti? tentunya webbing sling mempunyai
kelebihan, karena dapat menggantikan wire rope sling dan chain sling.
Kelebihan atau keuntungan dari webbing sling adalah :
- Lebih ringan sehingga mudah dan aman digunakan.
- Lebih flexible.
- Tidak berkarat.
- Tidak merusak atau membuat kotor barang yang diangkat.
- Mudah dilakukan inspeksi.
Untuk
gambar dari webbing sling dan spesifikasinya adalah sebagai berikut :
Untuk
mengetahui informasi harga webbing sling silahkan
kunjungi www.asmarines.com/Harga-Webbing-Sling-Web-Sling
4.
ROUND SLING
Jenis
Sling yang terakhir adalah round Sling. Round Sling adalah Synthetic
Sling yang dibungkus lagi dengan pembungkus dari Synthetic dan
dibentuk melingkar.
Keuntungan
dari Round Sling ini adalah sebagai berikut :
- Lebih tahan lama.
- Jika mengangkat dengan posisi Choker, posisi angkat lebih sempurna. Gambar webbing sling diatas terdapat contoh mengangkat secara choker.
- Untuk kapasitas angkat yang besar, Round Sling lebih tipis dan ringan dibandingkan dengan dengan Synthetic Sling yang lain.
BIAYA
PENANGANAN MATERIAL(OMH)
A.TUJUAN
DIBUATNYA PERENCANAN PENGANGAN MATERIAL
Tujuan
dibuatnya perencanaan Material Handling adalah:
- Meningkatkan Kapasitas
- Memperbaiki kondisi kerja
- Memperbaiki pelayanan pada konsumen
- Meningkatkan kelengkapan dan kegunaan ruangan
- Mengurangi ongkos
Tujuan
utama dari perencanaan material handling adalah
untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu, material
handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan perancangan
fasilitas yang diimplementasikan.
B.RUANG LINGKUP
BIAYA PENANGANAN MATERIAL
1.Biaya
investasi
- Harga pembelian alat
- harga komponen alat bantu(pallet,container,dsb)
- biaya instalasi
2.Biaya operasi
- Biaya perawatan/maintance
- Biaya bahan bakar
- Biaya tenaga kerja(upah dan jaminan kecelakaan)
3.Biya yang
menyangkut masalah pengepakan dan kerusakan material
1 .Sebuah alat
angkut forklift dibeli dengan harga Rp.80.000.000 diharapkan umur
ekonomis 6 tahun.Biaya bahan bakar adalah Rp.25.000/8jam.Biaya
perawatan Rp.10.000/jam.Jika forklift berjalan rata”10.000
m/hari,tentukan OMH jika alata angkut beroperasi 300hari/tahun dan
upah operator 15.000/jam
- harga alat = Rp.80.000.000
- umur ekonomis= 6 tahun
- biaya bahan bakar = Rp.25.000/8jam
- biaya perawatan = Rp.10.000/jam
- jarak operasi = 10.000 m/hari
- waktu 1 tahun = 300 hari
- upah operator = Rp.15.000/jam
diketahui :
penyelesaian :
2 . Dua peralatan
material handling, hand truck dan forklift digunakan untuk
memindahkan produk A dan B. Pilih dari peralatan tersebut yang lebih
hemat untuk dipakai, jika karakterisasi produk dan spesifikasi
peralatan adalah sbb:
Produk yang dipindahkan
|
volume(cm)
|
Jarak perpindahan
|
Satuan yang dipindahkan
|
A
|
30x15x15
|
150m
|
230/hari
|
B
|
60x60x60
|
150m
|
260/hari
|
Peralatan
|
Maksimum volume
|
Biaya loading/unloading
|
OMH
|
Handtruck
|
150x90x120
|
Rp.50.000
|
Rp.1.500
|
Forklift
|
120x120x120
|
Rp.25.000
|
Rp.7.500
|
Langkah 1. menentukan
kapasitas peralatan
3 . Sebuah forklift dengan
daya angkut 6 ton digunakan untuk memindahkan produk A sebanyak 120
unit sejauh 100 meter . Jika kecepatan rata rat forklift 8km/jam
,biaya bahan bakar Rp 30.000 per/jam ,biaya perawatan Rp 12.000 /jam
,biaya loading dan unloading Rp 20.000 /sekali angkut, dan upah
operator Rp 20.000/jam . Hitunglah total biaya yang dikeluarkan untuk
memindahkan seluruh barang jika berat produk A per unit adaalah 2ton.
Diketahui :
daya angkut forklift= 6
ton
kecepatan rata-rata= 8
km/jam
biaya bahan bakar/jam=
Rp.30.000
biaya perawatan alat/jam=
Rp.12.000
biaya loading/unloading=
Rp.20.000
upah
operator=Rp.20.000/jam
produk A
berat persatuan barang= 2
ton
jumlah yang diangkut= 120
unit
jarak perpindahan= 100
meter
Komentar
Posting Komentar